fbpx

FB IMG 1574408663080

ANGKIE, EMAS DI TUMPUKAN SAMPAH

Jujur beberapa waktu ini saya muak dan hampir muntah melihat isi berita..

Di media online, di acara tivi, di youtube, begitu banyak program2 yang menampilkan artis2 tanpa isi kepala sedang pamer isi kantungnya. Ada yang pamer saldo ATM, ada yang pamer mobil mewah, ada juga yang bangga dgn isi rumah..

Bahkan banyak juga yang pamer sedekah demi viewers dan subscribe juga pujian yang cenderung memuja..

 

Saya sampai bertanya dalam hati, "rendah sekali kualitas milenial sekarang ini.."

Sedangkan di negara maju, bertaburan berita tentang orang-orang jenius yang punya duit ribuan triliun rupiah tapi mereka sibuk mengembangkan teknologi mulai buat pesawat yang bisa joget di angkasa sampai bagaimana bisa wisata ke Mars.

Uang tidak mengubah mereka, justru kekayaan mereka jadikan sebagai supporting untuk mendukung imajinasi liar mereka..

Di negeri kita, baru kaya dikit, baru terkenal dikit, pamernya naudzubillah. Dan tontonan ini yang terus menerus dicekokkan ke generasi milenial sehingga membentuk generasi pemimpi yang sama sekali tak punya prestasi.

Tapi ketika seorang Angkie Yudistia, generasi berusia 31 tahun, seorang wanita cantik yang tuna rungu, berbicara di depan wartawan saat mengenalkan dirinya menjadi stafsus Jokowi, saya sedikit lega.

Saya paham betapa sulitnya Angkie, yang menjadi tuna rungu ketika berusia 10 tahun karena terkena malaria, menaikkan rasa percaya dirinya. Lingkungan sekitar pasti akan memandangnya dengan pandangan aneh bahkan mungkin ada yang merendahkannya dengan rasa kasihan.

Tetapi ternyata itu yang membentuk Angkie menjadi sekarang ini, muda, matang, pintar dengan kepercayaan diri luar biasa. Dia menunjukkan sosok pejuang melawan perbedaan dirinya dan muncul sebagai pemenang.

Dan dia dengan bangga memamerkan ketunarunguannya, demi menaikkan semangat jutaan jiwa penyandang disabilitas di seluruh Indonesia bahwa mereka tidak berbeda dengan yang lainnya. Asal diberi kesempatan, mereka akan menunjukkan siapa diri mereka.

Kesempatan. Itu yang dibutuhkan dan itu yang harus diperjuangkan. Dan Jokowi sudah memulainya dengan mendudukkan Angkie bukan karena disabilitasnya, tetapi kemampuan bekerja.

Angkie adalah CEO di usia muda yang punya perusahaan difabel enterprise. Dia dengan cantik bisa mendirikan peluang ditengah beratnya masalah pribadinya.

Saya berharap, semoga dengan tampilnya Angkie menjadi stafsus dan kalau bisa kelak menjadi Menteri atau Presiden sekalian, menampar generasi seusianya yang sibuk pamer kemewahan materi tanpa edukasi.

Angkie adalah emas di gunungan sampah yang baunya sudah menyengat dan kemana-mana. Ia harapan akan Indonesia ke depan.

Semoga dibidang agama juga muncul Angkie-Angkie lain, yang benar-benar paham secara keilmuan. Supaya kelak anak2 kita tidak dicekoki dengan ustad2 yang bilang main catur haram, nonton film Korea masuk neraka sampe percaya kalau bumi itu datar.

Mungkin dia bukan ustad, tapi alien yang punya misi untuk menghancurkan netizen Indonesia karena terlalu kepo dan julid di media sosial.

Ngopiiii....

Denny Siregar

Copas: https://www.facebook.com/961333513929517/posts/2768298783232972/


Add comment


Security code
Refresh