Memang ada progres pembangunan infrastruktur di mana-mana. Bravo untuk Jokowi. Memang ada perbaikan di berbagai sektor yang tidak mungkin kami sangkal. Itu juga kami hargai dan acungkan jempol kepada Jokowi. Tetapi itu belum cukup, belum seberapa. Harusnya Jokowi bisa berbuat jauh lebih banyak dari itu. Justru permasalahan utama negeri ini tidak terselesaikan dengan baik.

Menjaga persatuan. Jokowi selalu menyerukan dan mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Masalahnya, rakyat itu ada yang tidak cukup hanya diajak dan dihimbau. Ada sebagian rakyat yang perlu dipaksa agar mau menjaga persatuan.

Radikalisme dan intoleransi adalah salah satu bukti nyata bahwa himbauan dan ajakan saja tidak cukup. Radikalisme dan intoleransi jelas nyata mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagian ada yang tidak bisa hidup berdampingan dengan sesama warga negara yang berbeda keyakinan. Yang lain tidak bisa hidup bersama dengan sesama seiman yang berbeda pandangan. Yang lain lagi tidak bisa hidup di bawah naungan Pancasila dan UUD 1945, mereka mau menegakkan khilafah. Apa yang sudah dilakukan Jokowi?

Sampai saat ini, tidak ada tindakan tegas. Malah Menteri agama justru memberi lampu hijau kepada ormas yang suka persekusi dan sweeping. Yang meneriakkan ingin mendirikan khilafah tidak juga ditindak sampai sekarang. Yang intoleran pun dibiarkan berkeliaran di mana-mana. Sementara yang minoritas agama, etnis dan pandangan makin tersudut dan terjepit. Dan sampai sekarang belum ada solusi. Mana Jokowi?

Carut-marut sampai kerugian BUMN. Garuda Indonesia, Jiwasraya, Krakatau Steel, BPJS dan lain sebagainya mengalami kerugian bahkan ada yang diambang kebangkrutan. Selama ini ke mana Menteri BUMN? Apa yang mereka kerjakan?

Jokowi tidak bisa lagi hanya mengatakan akan menyelesaikan masalah. Apalagi mau menyalahkan pemerintah sebelumnya. Tidak pantas lagi ada pembelaan seperti itu. Kepemimpinan Jokowi sekarang adalah periode kedua. Kalau sebelumnya sudah dicium masalahnya, kenapa tidak diambil tindakan tegas untuk menyelesaikannya. Sampai kapan?

Hampir semua BUMN mengalami masalah. Sekarang baru kelihatan kebobrokannya. Lah selama ini ke mana, ngapain?

Kalau periode lalu, rakyat masih sabar, masih mentolerir kekurangan-kekurangan yang ada. Mereka masih bisa menerima ada kekurangan karena memang menyelesaikan masalah itu butuh waktu. Tetapi kalau sekarang masih tetap berlanjut, bagaimana mau sabar? Bagaimana mau memahami kegagalan yang ada?

Rakyat selama ini mencoba memahami kesulitan yang dihadapi pemerintah. Selama ini rakyat berusaha untuk bersabar sambil berharap kalau Jokowi tidak akan mengkhianati mereka. Rakyat percaya Jokowi akan memimpin sesuai amanah yang mereka titipkan.

Tetapi rakyat juga punya butuh kesabaran. Rakyat menginginkan persoalan negara cepat diselesaikan. Rakyat tidak mau kehilangan harapan. Rakyat tidak mau amanah yang dititipkan ke Jokowi, tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Persoalan radikalisme dan pengasong khilafah belum selesai, bahkan lebih parah, sudah ada kabar soal carut-marut di Garuda. Persoalan Garuda belum selesai, sudah datang kabar buruk dari Jiwasraya. Persoalan A belum selesai, persoalan B sudah muncul. Lah kalau begini terus, bagaimana persoalan negeri ini selesai.

Maka jangan salahkan kalau pembenci Jokowi itu menganggap Jokowi sudah gagal. Jangan salahkan para pembenci yang menganggap pembangunan infrastruktur itu hanya cara untuk menutupi kekurangan lainnya. Jangan salahkan mereka yang mencemooh Jokowi, karena memang dia tidak berhasil menyelesaikan masalah pada periode pertama.

Saya sendiri berharap, pada periode pertama, Jokowi sudah mendapatkan gambaran persoalan negara yang kompleks itu. Sehingga pada periode kedua, tinggal mengeksekusi saja. Tetapi sepertinya persoalan yang ada sekarang itu baru ketemu dan masih diusahakan cara untuk menyelesaikannya.

Maka saya berharap Jokowi segera bersikap dan bertindak. Kalau tidak cepat dan tepat, jangan berharap rakyat akan sabar. Jangankan kadrun, saya pun akan meneriakkan paling keras “Turunkan Jokowi”.

Salam dari rakyat jelata

Oleh Mora Sifudan

Sumber: https://seword.com/politik/pak-jokowi-jangan-sampai-rakyat-teriak-turunkan-pGeqQgHbSd