“Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa anjing dikonsumsi? Kita telah melihat bekas luka pada tulang saat mereka menggores daging, mereka meninggalkan bekas pada tulang,” kata Dr Gundem seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis (8/8).

Gundem juga mengatakan sebagian daging dipanggang dan sebagian lainnya direbus dalam pot. Sementara mahasiswa Universitas Batman, Ebedin Emeluk yang menjadi bagian dalam penggalian mencoba mencari tahu hewan mana yang digunakan untuk pengorbanan dengan tujuan lain. Selain daging anjing, para arkeolog juga menemukan  bahwa manusia purba juga mengonsumsi daging domba dan sapi.

Sementara itu Direktur penggalian Kulluoba,  Professor Murat Turkteki mengatakan bahwa pihaknya memiliki data yang membuktikan bahwa telah terjadi kekeringan pada masa itu. Hal itu terlihat pada fosil tanaman. Ia juga menemukan bahwa anjing digunakan untuk upacara pengorbanan.Penggalian di Kulluoba dilaksanakan pada 1996. Sejak periode itu para peneliti telah menemukan artefak, tulang hewan, dan bekas pemukiman yang mengungkapkan detail tentang kehidupan budaya 4.500 tahun lalu. Terdapat 15 situs pemakaman ditemukan,  dengan sarkofagus berusia 3.000 tahun.

Sumber: https://m.republika.co.id/amp/pvy6lo335?__twitter_impression=true