TRAGEDI RASIS 98 JANGAN TERULANG LAGI, INGIN TERULANG LAGI.
Tragedi 98 terjadi di Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia. Banyak jenazah yg tdk teridentifikasi dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, jenazahnya ada yg dikubur masal dan diberi tanda nisan bertulis " Korban Tragedi 13-15 Mei 1998 Jakarta ".
Berdasarkan laporan tim relawan untuk kemanusiaan, korban yg tewas berjumlah 1.217 jiwa dan mungkin korban yg tewas lebih banyak lagi, sebagian besar dimakamkan di makam masal TPU Pondok Ranggon, 91 luka dan 31 orang hilang.
Kerusuhan Mei 98 adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa, pemerkosaan masal atas wanita etnis Tionghoa, toko dan perusahaan dihancurkan dan dibakar, penjarahan, pembunuhan.
Tragedi 98 adalah salah satu tragedi kemanusiaan yg sgt kejam dan sadis, dan diduga kuat memang telah direncanakan.
- Tragedi Rasis 98 ingin terulang lagi.
Para perusuh negeri ini, para pengkhianat negeri ingin tragedi 98 terulang lagi, kita juga sudah tahu siapa orangnya, ormasnya, partainya, mereka tdk lagi punya kemanusiaan, mereka terus menerus menghembuskan anti China, dimasyarakat mereka terus menerus menyebarkan hoax dan fitnah anti China, menyebarkan kebencian dan ketakutan terhadap etnis China, seperti sudah 5 tahun lebih mereka menyebarkan hoax terhadap TKA China di Indonesia utk menghantam Presiden Jokowi, mereka membakar masyarakat bodoh seperti 10 juta TKA China menyerbu dan akan menguasai Indonesia, dan mereka juga dibantu media, mereka membakar masyarakat bodoh dgn provokasi kecemburuan sosial, demo2 yg bertopeng agama berteriak " Bunuh China ", pd 2019 terjadi demo2 rusuh yg sengaja banyak disusupi perusuh yg dibayar dgn uang recehan yg berencana hendak menjadikan seperti kerusuhan 98, membakar, memperkosa, membunuh dan menjarah, pd pandemi corona C-19 ini juga mereka berharap akan terjadi kerusuhan seperti 98, provokasi utk membakar dan menjarah telah mereka lakukan tetapi gagal, mereka sengaja mendesak Lock Down dgn rencana terjadi kerusuhan seperti 98 dan Presiden Jokowi bisa tumbang.
- Tragedi rasis 98 jangan terulang lagi.
Etnis Tionghoa adalah WNI, Etnis Tionghoa adalah saudara kita, banyak dari Etnis Tionghoa yg nasionalismenya tinggi dan dermawan, contoh mudah pd awal pandemi C-19 dinegara kita merekalah yg menjadi salah satu penyumbang awal dgn nilai ratusan miliar, menyumbang beras, sembako, peralatan medis dan itu dilakukan sampai sekarang.
Mereka hanya beretnis Tionghoa dan beda wajah tetapi jiwa mereka Indonesia, seperti pemain Bulu Tangkis Tionghoa yg mengkibarkan bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya, seperti peraih medali emas pertama Indonesia di Olimpiade "Susi Susanti" yg menangis mencium bendera Merah Putih dan mengkumandangkan lagu Indonesia Raya.
Sementara kelompok radikal yg ngaku pribumi malah kibarkan bendera Khilafah.
Jika ada yg tabiatnya jelek, itulah manusia. Didunia ini tidak ada satupun suku bangsa yg semua manusianya baik semua atau jelek semua, ada yg baik dan ada yg jelek semua itu tergantung dari akhlaknya masing2, apakah bangsa Arab manusianya bagus semua ? Coba kita tanya TKI.
Jangan lagi terulang tragedi 98, jangan lagi terulang semua konflik2 kemanusian dgn banjir air mata darah, jgn lagi ada provokasi, jgn lagi ada adu domba yg semua itu politik busuk demi kekuasaan, rakyat yg jadi korban.
Kita beda suku, beda agama
Tetapi kita satu Indonesia,
Mari kita jaga bersama rumah besar yg bernama Indonesia, Nusantara.
SALAM DAMAI.
ROF SIN.
???????
Copas: https://www.facebook.com/803774136380640/posts/3188530794571617/