SITINDAON NEWS SITINDAON NEWS

Categories

  • Trending News (723)
  • Tarombo Marga Sitindaon (48)
    • Sukacita & Dukacita (12)
  • Politik & Opini (270)
  • Ekonomi & Bisnis (266)
  • Lifestyle & Health (362)
  • Tekno & Sains (69)
  • Entertaintment (65)
    • Games (0)
  • Food & Travel (93)
  • Budaya (57)
  • Inspirasi dan Inspiratif (133)
    • Jansen Sitindaon (31)
  • Sport (16)
  • Lowongan Kerja (29)
  • International (29)
  • Mimbar HKBP (0)
    • HKBP Pasar Minggu (3)
  • Pilpres 2019 (69)
  • Hukum & Kriminal (12)

Berdiri sejak 2018

  • Login
SITINDAON NEWS SITINDAON NEWS
  • Homepage
  • Tarombo Marga Sitindaon
    • Jansen Sitindaon
  • Siapa kita?
  • MORE

    HOT CATEGORIES

    • Pilpres 2019
    • Our Social Media
    • Games

    USER

    • Login Form
    Show
    • Forgot your username?
    • Forgot your password?
  • WTNG
Berlangganan buletin kami Newsletter
  1. You are here:  
  2. Home
  3. Politik & Opini
  4. TIDAK TAHU APA AGAMA MEREKA

Search

Details
Category: Politik & Opini
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon
ZA Sitindaon
18.Jan
Hits: 545

TIDAK TAHU APA AGAMA MEREKA

Screenshot 20210118 130322

TIDAK TAHU APA AGAMA MEREKA - Sejak menjadi reporter hingga jurnalis saya sering mendapat tugas keluar daerah dan keluar negeri. Beberapa tahun terakhir ini diajak diajak terbang menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) di berbagai daerah untuk memeriahkan harijadi korps kebanggaan saya, PWI.

Saya pernah terbang 24 jam, dengan beberapa kali transit saat ke New York, Amerika Serikat - melalui Guam, Honolulu dan Los Angeles. Terbang ke Suriname melalui Amsterdam selama 14 jam dan 9 jam berikutnya menuju ke Paramaribo.

Saya mulai terbang - maksudnya naik pesawat - sejak 1984 hingga 2020 lalu. Dan akan terbang lagi jika ada kesempatan.

Namun, selama ini - menjelang dan saat terbang atau sesudahnya - tak pernah terpikirkan oleh saya, apa agama pilotnya dan co-pilotnya. Juga pramugarinya. Serta awak kabin lainnya.

Sesuai prosedur penerbangan, kapten pilot memang memperkenalkan dirinya, namanya, menjelaskan cuaca, lama penerbangan, daya jelajah pesawat, ketinggian dan kapan akan tiba di bandara tujuan. Tapi dia tak menyebut apa agamanya.

Padahal saat kita naik pesawat, nyaris seluruh nyawa penumpang kita pasrahkan pada mereka: pilot dan co-pilot itu. Dan kita sama sama tahu bahwa kecelakan pesawat sangat fatal dampaknya. Prosentase keselamatan dan harapan hidup para penumpangnya - juga pilot dan awak kabinnya - sangat minim.

Jika Anda menganggap cerita naik pesawat ke luar negeri sebagai "pamer" maka saya akan ceritakan juga bahwa saya sering naik bus malam yaitu saat pulang kampung. Dan sekurangnya delapan jam di jalan untuk sampai kampung halaman.

Kadang juga saya naik kereta. Baik jarak jauh atau KRL di seputar jabotabek.

Sekali lagi - untuk semua itu - saya tidak menanyakan apa agama sopirnya dan agama masinis keretanya. Bahkan nama sopir dan sang masinis pun saya tidak tahu - karena prosedur perjalanan darat tak pernah ada yang menyebut nama sopir. Mereka anonim.

Padahal kecelakaan bus dan kereta juga bisa fatal. Sangat fatal. Bila pesawat prosedur teknisnya sangat ketat maka bus jarak jauh cenderung longgar. Bukan sekali dua, kecelakaan terjadi karena sopirnya ngantuk atau ugal ugalan.

Tapi, lagi lagi, saya - nampaknya kita semua - tidak pernah menanyakan apa agama sopirnya dan apakah ada hubungan agama dengan kecelakaan fatal yang terjadi.

SAYA pun pernah menjalani operasi besar di rumah sakit besar. Operasi katarak dan berlanjut dengan pengangkatan batu empedu secara berurutan. Ditangani tim dokter, selama enam jam lebih. Menjalani persiapan panjang hingga 16 hari terkapar, dengan penjelasan panjang lebar dan tanda tangan perjanjian ini-itu. Akan tetapi saya pun tak pernah kepikiran menanyakan apa agama dokter yang mengupas kelopak mata saya dan dokter bedah yang menusuk perut saya.

Operasi pengangkatan batu empedu menggunakan cara laparaskopi. Bius total, tentu saja. Untuk katarak mata bius lokal.

HAL YANG INGIN saya sampaikan adalah agama dan profesi seseorang sering tidak relevan dan tidak urgent buat ditanyakan.

Pilot, sopir, masinis dan dokter bedah sama seperti kita semua - punya integritas, reputasi dan keluarga. Bertanggungjawab pada perusahaan/maskapai. Mereka tak mau membuat kesalahan yang berakibat fatal - karena menyangkut nama baik, nasib diri, dan keluarga serta nafkahnya. Kelanjutan profesinya.

Karena itu - jika Anda menanyakan agama seseorang pastikan yang akan dibahas relevan. Ada kaitannya. Misalnya untuk kepentingan administrasi, penyediaan akomodasi atau jamuan/makanan. Atau memberi selamat hari hari besar.

Nama Dimas Supriyanto Martosuwito tidak menjelaskan agamanya. Bisa saja Islam, Kristen, Hindu, Budha, Kejawen atau tidak beragama. Tapi kalau Muhamad Supriyanto atau Ignatius Supriyanto atau I Gusti Bagus Supriyanto mungkin ada petunjuknya.

Tapi itu pun belum tentu benar.

Di luar negeri, khususnya di negara maju dan beradab, menanyakan agama, umur dan status perkawinan seseorang - pada awal perkenalan - termasuk sikap tidak sopan. Karena itu ranah privat.

Jangan tiru orang orang bodoh di Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mencampuri hal hal yang bukan urusannya dan tidak ada kaitannya dengan agama dan bidang tugasnya. Kejauhan. Tidak tahu etika dan tata krama. Tidak berakhlak. Kebablasan.

Mempersoalkan agama calon Kapolri, seolah olah perbedaan agama yang dianutnya akan membawa kita menjadi murtad dan kemusliman kita menjadi rusak, memperlihatkan sikap buruk sangka yang malah dilarang agama.

Sangat mengherankan dari sebuah majelis tempat berorganisasi orang orang yang berilmu (ulama = orang berilmu, pen.) dan beragama tapi tidak malu pamer kebodohan. Tidak menunjukkan akhlak mulia. ***
.
.
.
Supriyanto Martosuwito

Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3899948776763145&id=803774136380640

ZA Sitindaon
ZA Sitindaon

No comments

Leave your comment

In reply to Some User
Previous article: PERMADI ARYA alias USTADZ ABU JANDA Prev Next article: KESOMBONGAN ORANG JAKARTA Next

Popular Posts

  • Cara Mengatasi Internet Telkomsel 'Lemot', Ikuti Langkah-langkahnya Agar Akses Internetmu Lancar
    27.Nov
  • Emak Emak Yang Terlibat Menjual Senjata Untuk Aksi Rusuh 22 Mei 2019
    28.May
  • Semrawutnya Parkir di Kawasan Pusat Pasar Medan
    04.Jan
  • Bokom, Makanan Pengantar Sejarah Aceh Singkil yang tak Lekang Digerus Zaman
    07.Sep

Categories News

  • Lowongan Kerja
  • Trending News
  • Food & Travel
  • Lifestyle & Health
  • Sport
  • Tekno & Sains
  • Entertainment
  • Ekonomi & Bisnis
  • Kisah Insipirasi
  • Budaya
  • Politik & Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Mimbar HKBP
  • International

Follow Us

Facebook Sitindaon News Instagram Sitindaon News YouTube Sitindaon News Twitter Sitindaon News Email Berlangganan Buletin Kami

SITINDAON NEWS 1

Sitindaon News menuju Situs Web Portal Berita Online berkelas dunia melalui penyediaan jasa informasi dan berbagai produk multimedia lainnya sehingga terbangun Tugu Namangolu didalam maupun diluar negeri khususnya marga Sitindaon yang nantinya dapat menjalankan fungsi² sosial lainnya bagi masyarakat luas. Berdiri sejak 2018.

Bagikan Share
FacebookFacebook MessengerMessenger TwitterTwitter WhatsAppWhatsApp TelegramTelegram Copy LinkCopy Link