Ilustrasi - Febri Ardani/KompasOtomotif
Sitindaon News - Menyalakan dan mematikan pendingin kabin (air conditioner/AC) pada mobil tidak boleh sembarangan.
Apabila tidak mengikuti aturan, maka tak menutup kemungkinan komponen tersebut menjadi cepat rusak.
Sebagai contoh, ketika mematikan mesin sebaiknya AC juga ikut dinonaktifkan. Sebab, dalam jangka waktu panjang ada komponen yang cepat rusak sebelum waktunya.
Kelvin Ong, Kepala Bengkel Rotary Bintaro (Spesialis AC mobil) mengatakan bahwa jika dalam kondisi menyala maka sebenarnya tidak akan merusak kompresor, tetapi komponen yang cepat bermasalah, yaitu alternator dan aki.
Jadi ketika mobi mau dinyalakan, butuh tenaga yang cukup tinggi. Jika AC dalam posisi menyala maka daya ke magnet kompresor menjadi lebih besar," ujar Kelvin belum lama ini di kawasan Bekasi.
Sementara itu Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat juga pernah mengatakan bahwa, tidak ada salahnya untuk ikut menonaktifkan AC ketika mesin mobil tidak menyala.
Efek yang dirasa untuk jangka panjang.
"Karena pada AC sendiri banyak komponen penting, seperti kompresor, kondensor, hingga evaporator. Apabila ketika komponen itu bermasalah, maka kinerja AC pun menjadi tidak maksimal," ujar Sapta kepada Kompas.com belum lama ini.
Nah, jadi buat para pemilik mobil tidak ada salahnya untuk memposisikan tombol AC pada posisi off ketika mesin mobil dimatikan.
"Ketika mesin menyala, maka AC juga boleh dinyalakan kembali. Agar lebih awet saja semua komponen-komponen penting pada AC tersebut," kata dia.
AC Mobil yang Kotor Dapat Menyebarkan Bakteri Meningitis
Tahukah Anda bahwa ada bahaya kesehatan di balik AC yang dingin dan menyegarkan tersebut?
Terutama AC di dalam mobil?
Dilansir ol.co.za seperti dikutip dari health.grid.id pada Rabu (15/5/2019), AC mobil mengandung beberapa bakteri, termasuk bakteri meningitis.
Bakteri yang terkait dengan meningitis, infeksi saluran kemih, dan artritis septik adalah beberapa jenis yang ditemukan dalam filter pendingin udara pada AC mobil.
Penelitian di Inggris telah meneliti 15 filter pendingin udara dari mobil di Inggris dan dikirim untuk analisis laboratorium.
Hasilnya, mikroorganisme terdeteksi di semua filter yang diuji di London Metropolitan University.
Paling umum adalah Bacillus licheniformis, bakteri yang paling sering dikaitkan dengan burung dan tanah.
Delapan dari 15 filter terbukti positif untuk mikroorganisme ini, yang merupakan satu dari beberapa jenis bakteri yang diketahui menyebabkan keracunan makanan.
Bacillus subtillis dan Bacillus adalah mikroorganisme kedua yang paling umum ditemukan di AC mobil, saat diteliti filter udara AC mobil.
Bactillus subtillis biasanya ditemukan di saluran pencernaan manusia dan beberapa mamalia.
Mereka umumnya tidak menyebabkan penyakit tetapi telah diketahui menyebabkan septikemia pada pasien dengan leukemia.
Bacillus lebih berbahaya dan memiliki hubungan dengan berbagai infeksi termasuk meningitis, abses dan septikemia.
Dr Paul Matewele, seorang dosen senior yang mengkhususkan diri dalam mikrobiologi di London Metropolitan, mengatakan:
"Beberapa bakteri yang ditemukan memiliki hubungan dengan hewan, saluran pencernaan manusia dan beberapa infeksi yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada individu, terutama mereka yang ringkih kekebalan tubuhnya.”
Kenapa bisa sampai seperti itu?
Tidak lain karena, AC mobil bekerja dengan mencampurkan udara segar dari luar dengan refrigeran dan campurannya berubah menjadi cair saat didinginkan.
Ini kemudian berubah menjadi uap saat bergerak melalui kumparan penguapan dan ditiupkan ke kabin sebagai udara dingin.
Tempat proses terjadinya pendingian udara itu adanya di evaporator.
Nah, evaporator itulah yang menyediakan kondisi sempurna bagi bakteri, jamur untuk tumbuh dan berkembang.
Asal tahu saja, meskipun filter mobil akan mencegah banyak polutan memasuki kompartemen penumpang, itu tidak akan menghentikan semua mikroorganisme berkembang biak di evaporator.
Karenanya pemilik mobil wajib membersihkan sistem pendingin udara mobil secara menyeluruh, setidaknya sekali setiap dua tahun.
Jika rajin dibersihkan, hanya ditemukan 1,6 strain mico-organisme yang berbeda dalam filter udara AC mobil.