Istilah people power ini dilontarkan Amien sejak kemarin, Ahad, 31 Maret 2019 saat aksi 313 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta. Aksi 313 ini digelar untuk menuntut agar KPU menjalankan pemilihan umum 17 April 2019 dengan jujur dan adil.
Amien mengatakan memilih people poweketimbang menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Sebab, bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mengaku tak percaya dengan MK. "Kami tak percaya MK, karena MK itu bentukan politik pemerintah. Kami akan take over dengan cara kami sendiri," ucapnya.
Amien dan BPN Prabowo-Sandiaga tengah mempersoalkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. BPN mengklaim menemukan 17,5 juta DPT bertanggal lahir sama di 1 Juli, 31 Desember, dan 1 Januari.
BPN juga menyatakan menemukan ada sekitar 304.782 DPT berusia di atas 90 tahun, 20.475 DPT berusia di bawah 17 tahun, Kartu Keluarga manipulatif sebanyak 41.555 KK, data invalid sebanyak 18.832.149, dan data ganda sebanyak 6.169.895.
Data ini telah beberapa kali dilaporkan ke KPU, terakhir pada Jumat pekan lalu, 29 Maret 2019. Amien mendesak data pemilih itu segera dibenahi. Amien juga tak menjelaskan lebih lanjut rencana aksi people power yang dia lontarkan itu. "Pokoknya tunggu dulu, jadi saya tidak berandai-andai, semoga tidak ada kecurangan," kata Amien Rais saat ditanya berapa orang yang bakal dia kerahkan.
Sumber: TEMPO.CO
EDITOR: KUKUH S. WIBOWO